Macam-Macam Komponen
Elektronika Beserta Fungsinya
Oke,, bahasan kali ini kita akan mencoba membahas tentang
komponen elektronika dan fungsinya. Dimulai dari yang simple simple saja,
misalkan seperti resistor, kapasitor, induktor, diode dan lain sebagainya. Siap
untuk lanjut? Mari kita bahas satu persatu.
1. Resistor
Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R ,
tahanan merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu
dan disebut pula sebagai resistor.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
R = V/I
dimana :
R = Tahanan dengan satuan Ohm
V = Tegangan dengan satuan Volt
I = Arus dengan satuan Ampere
Beberapa kategori resistor adalah resistor linear dan resistor non linear.
Resistor linear adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm sedangkan
Resistor non Linear adalah resistor yang dimana perubahan nilainya dikarenakan
oleh kepekaan tertentu (peka cahaya, peka panas, peka tegangan listrik).
2. Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk penyimpan muatan listrik yang
dibentuk dari dua permukaan yang berhubungan tapi dipisahkan oleh satu
penyekat.
Besarnya kapasitansi dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini :
Kapasitansi C = ( Muatan Q / Tegangan V ).
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus
listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua
buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua
logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah
sebagai berikut:
Ø Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat
dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk
memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi
masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai
kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
Ø Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang
saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar
kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong
tegangan ripple.
Ø Kapasitor sebagai penggeser fasa.
Ø Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
Ø Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah
saklar.
3. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran
listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
4. Induktor
Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah
koil. Induktor mempunyai sifat yang disebut dengan induktansi diri atau lebih
sering disebut dengan induktansi, artinya adalah jika arus meningkat maka medan
magnet juga akan meningkat mengikuti perbesaran dari arus.
Besar energi dalam inductor dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini :
W = ½.L.I2
Ket :
W : energi dalam satuan Joule
L : induktansi dalam satuan Henry
I : arus dalam satuan Ampere
5. Dioda
Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya biasa juga disebut
sebagai penyearah
Dioda Zener
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan.
Dioda LED
Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini
biasanya hanya sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu
indikator/
TRASFORMATOR /TRAFO
Trasformator adalah alat yang mempunyai fungsi menaikan atau menurunkan
tegangan input atau menurunkan tegangan output.
Ø Trasformator yang berfungsi untuk menaikan tegangan input adalah trafo step
up
Ø Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangangan adalah trafo step
down.
Cara kerja trasformator : Arus bolak - balik ( AC ) melewati koil utama ( kumparan
primer ) yang menginduksi arus bolak - balik di koli kedua ( kuparan sekunder )
Komponen Elektronika
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.
Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada transistor,
resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan menjadi
bagian-bagian berikut:
Komponen Pasif :
resistor atau tahanan
kapasitor atau kondensator
induktor atau kumparan
transformator
Komponen Aktif :
* dioda :
dioda cahaya
dioda foto
dioda laser
diode Zener
dioda Schottky
* transistor :
transistor efek medan
transistor bipolar
transistor IGBT
transistor Darlington
transistor foto
Sirkuit Analog :
Amplifier atau Penguat
Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback
Amplifier Daya
FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT
CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor
Sirkuit Digital :
Gerbang logika
flip-flop
penghitung atau pencacah (Inggris: counter)
register
multiplekser (MUX) dan DEMUX
Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier)
mikroprosesor
mikrokontroler
ADC, DAC, Atmel AVR
Digital Signal Processor (DSP)
FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD
Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini,
komputer pribadi desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll
Alat ukur :
Ohm-meter
Amper-meter
Voltmeter
Multimeter
Oskiloskop
Function generator
Digital Signal Analyzer
Spectrum meter
MACAM-MACAM KOMPONEN ELEKTRONIKA
Elektronika adalah ilmu yang
mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol
aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti
komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika,
sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari
teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan
instrumentasi.Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada
transistor, resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini
dikategorikan menjadi bagian-bagian berikut:
Komponen Pasif : yaitu komponen yang menunjukkan hubungan linear antara
arus dan tegangan, jika komponen tersebut berada di dalam pengaruh medan
listrik
A. resistor atau tahanan adalah suatu bahan yang dapat menghambat
arus listrik
*Jenis-jenis resistor
tetap
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu
tetap (konstan).
Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai
pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian
serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
. Resistor gulungan
kawatresistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan).
.Resistor Lapisan karbon
.Resistor lapisan oksidasi logam
.Resistor komposisi karbon
*Jenis-jenis resistor variabel
Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat
kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume
(mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound
✔ Potensiometer
➔ Geser
➔ Putar
✔ Trimmer Potensiometer (TRIMPOT)
Resistor atau hambatan
r diukur dalam satuan Ohm ( disimbolkan dengan “ Ω “ ).Bila dihubungkan dengan
tegangan v ( satuannya Volt ) dan kuat arus I ( satuannya Ampere ) mempunyai
rumus sebagai berikut :
V = I . R
R = V / I
B. kapasitor atau kondensator → komponen dasar elektronika yang dapat menyimpan atau mengeluarkan
muatan listrik
Fungsi kapasitor
✔ Memisahkan arus AC dan arus DC
✔ Meratakan arus DC pada penyearah arus
✔ Mengontrol frekuensi pada rangkaian
isolator
✔ Menyimpan muatan listrik✗ Jenis-jenis kapasitor
✔ Kapasitor polar (ELCO)
✔ Kapasitor Non Polar (Kapasitor Kertas,
Kapasitor Kermik, Kpasitor Mika, Kapasitor Poliester)
✔ Kapasitor Variabel (VARCo, TRIMMER)
Jenis kapasitor:
-Kapasitor keramik
oksida dan oksida lainSesuai dengan namanya, kapasitor ini mempunyai dielektrik
dari keramik. Dielektriknya umumnya berupa campuran antara titanium , dengan
elektrode logam. Jenis kapasitor ini tidak memiliki kutub positif maupun
negatif, jadi pemasangannya dalam PCB bisa terbalik tanpa mengalami masalah.
Ada dua sumber yang menyatakan tentang kapasitor keramik:
Kekuatan dari dielektriknya sangat kuat, dan berkapasitas besar. Pada umumnya
jenis kapasitor ini digunakan untuk meredam bunga api. Misalnya bunga api yang
timbul pada platina kendaraan bermotor.
Karena terbuat dari keramik, kondensator ini memiliki kapasitas yang kecil
yaitu di bawah 1 mikrofarad. Umumnya digunakan dalam rangkaian penguat
frekuensi menengah.
Tapi saya condong kepada yang kedua. Karena dalam kenyataannya apabila kita
memang menggunakan kondensator keramik dalam rankaian radio. Mengenai yang
pertama saya kurang tahu mengenai hal itu.
-Kapasitor Kertas Jenis kapasitor ini
menggunakan lapisan kertas setebal antara 0..02 – 0.05 mm dengan diapit oleh
dua lembar kertas alumunium.
Kapasitor Elektrolit (Elco)
Kapasitor jenis ini menggunakan elektrolit sebagai dielektriknya. Umumnya
oksida aluminium. Memiliki kaki positif maupun negatif, jadi usahakan jangan
sampai terbalik. Digunakan sebagai perata denyutan listrik DC. Di badan
kapasitor ini terdapat tanda untuk mengetahui mana kaki minus.
Kapasitor dengan dielektrik Udara
Jenis kapasitor ini menggunakan udara sebagai dielektriknya. Sebagai contoh
tuner radio FM adalah jenis kapasitor udara. Cara kerja dari kapasitor ini
mirip dengan varco. Besarnya kapasitas ditentukan dengan luas penampang yang
saling berhadapan. Tuner diputar untuk mengubah kapasitas kapasitor sekaligus
mengubah frekuensinya.
Varco
Varco atau variable condensator adalah jenis kapasitor yang dapat diubah-ubah
kapasitasnya.
Dan beberapa jenis lainnya.
-Kapasitas kapasitor Pada umumnya kapasitas kapasitor
dinyatakan dalam mikrofarad. Karena dalam kehidupan sehari-hari 1 farad sudah
sangat besar apabila digunakan dalam rankaian. Kapasitas kapasitor
didefinisikan sebagai berikut:
“perbandingan tetap antara muatan (q) yang tersimpan dalam kapasitor dan beda
potensial antara kedua plat konduktornya (v)”
Dari definisi di atas kita dapatkan rumus berikut:
C=q/v
Dengan:
C= kapasitas kapasitor (Farad)
q= muatan yang tersimpan (coulomb)
v= beda potensial (volt)
pada kapasitor apabila di pasangkan kepada rangkaian listrik, pasti mendapatkan
muatan berbeda. Satu positif lainnya negatif.
Apabila kedua plat diberikan muatan q+ dan q-, beda potensial v, luas permukaan
A, dan jarak antara plat adalah d, maka kapasitasnya dapat dirumuskan sebagai
berikut
E=q/Aε0 dengan memasukkan rumus E=v/d dan diperoleh
C= ε0A/d
Dengan:
C= kapasitas kapasitor (Farad)
q= muatan yang tersimpan (coulomb)
v= beda potensial (volt)
ε0= permitivitas ruang hampa (8,85x10-12 C2N-2m-2)
d= luas plat (m2)
Dielektrik
Dielektrik didefinisikan sebgai berikut:
“bahan isolator yang digunakan untuk memisahkan kedua plat konduktor pada suatu
kapasitor plat sejajar”
Tebal, jenis dan luas sangat menentukan besarnya kapasitas yang akan
didapatkan.
-Rangkaian
KapasitorRangkaian
kapasitor terdiri dari jenis rangkaian paralel, seri dan campuran.
-ParalelTujuan dari memaralelkan
kapasitor adalah untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar.
qtotal= q1+ q2+...
Vtotal=V1=V2=...
Ctotal=C1+C2+...
-SeriTujuan menggunakan rangkaian
seri adalah untuk mendapatkan nilai yang lebih kecil.
qtotal= q1= q2=...
Vtotal=V1+V2+...
1/Ctotal=1/C1+1/C2+…
-CampuranBertujuan untuk mendapatkan
nilai yang diinginkan sesuai dengan rumus di atas.
C. kumparan/induktor
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen
elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan
induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam
satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang
dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di
dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus
bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau
kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya
merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas
kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi
sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada
resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti
karena efek histeresis.D.transformator
Dikenal dengan istilah trafo, adalah suatu alat elektronik yang memindahkan
energi dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan magnet.
Biasanya dipakai untuk mengubah tegangan listrik dari tinggi ke rendah dan
berarti juga mengubah arus listrik dari rendah ke tinggi
Efisiensi Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus Karena
adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat
mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa
mencapai 98%. Jenis-jenis transformator Step-Up
lambang transformator step-up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan
dalam transmisi jarak jauh .
Step-Down skema transformator step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator
jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC- DC .
Komponen Aktif :
*Dioda
→ suatu bahan elektrikum yang tersusun atas 2 elektroda yaitu elektroda
positif dan negatif
✗ Prinsip kerja
✔ Forward Biass (arah maju) dari anoda
ke katoda
✔ Reverse Biass (arah mundur) dari
katoda ke anoda
✗ Jenis-jenis Diode
✔ Dioda Zener = menstabilkan tegangan
✔ Dioda Kristal = Dioda kontak titik
✔ Light Emilting Diode (LED) = Lampu
induktor
✔ Photo Diode = pencacah, penghitung
✔ Dioda Silikon = Penyearah Arus
✗ Jenis-jenis resistor yang bergantung
pada suhu (TERMISTOR)
✔ NTC ( Negative Temprature Coeficient )
✔ PTC ( Positive Temprature Coeficient )
✗ Fungsi Diode
✔ Penyearah Arus
✔ Pencacah Penghitung
✔ Menstabilkan tegangan
a. dioda cahaya
b. dioda foto
c. dioda laser
d. diode Zener
e. dioda Schottky
transistor : → rancangan komponen yang terdiri dari 3 komponen diode tipe P (+) dan
tipe N (-)
✗ Komponen penyusun transistor
Emitor = Pembawa muatan
✔ Basis = Pengatur gerak pembawa muatan
dari emitor ke collector
✔ collector = Pengatur gerak pembawa
muatan dari emitor ke output
✔ Penguat arus
✔ Penguat tegangan atau penguat getaran
✔ Pembangkit getaran
✔ Saklar·
IC (Integrated Circuit) → merupakan kombinasi dari beberapa komponen elektronika yaitu diode,
resistor, dan kapasitor kecil. JENIS IC : IC MONOLITHIK, IC HYBRIDA (IC LINEAR,
IC TTL, IC CMOL)
JENIS-JENIS TRANSISTOR
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan
lain-lain
Tipe: UJT , BJT , JFET
,
IGFET ( MOSFET ), IGBT , HBT , MISFET , VMOSFET , MESFET , HEMT , SCR serta pengembangan dari transistor
yaitu IC (Integrated Circuit)
dan lain-lain.
Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor,
Microwave, dan lain-lain
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan
lain-lain
BJT BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua
jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang
terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga
terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.
Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik.
Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan
dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor
BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET ( JFET ) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau
juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET ( MOSFET ). Berbeda dengan
IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi
semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel
JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk
sebuah dioda antara grid
dan
katode . Dan juga, keduanya
(JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya
memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik
dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode.
Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat
FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam
depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam
enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate
dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat.
Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET
adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
Sirkuit Analog :
a.Amplifier atau Penguat
b.Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback
c.Amplifier Daya
d.FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT
e.CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor
Sirkuit Digital :
a.
Gerbang
logika
b.flip-flop
c.penghitung atau pencacah (Inggris: counter)
d.register
e.multiplekser (MUX) dan DEMUX
f.Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier)
g.mikroprosesor
h.mikrokontroler
i.ADC, DAC, Atmel AVR
j.Digital Signal Processor
(DSP)
k.FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD
l.Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer
mini, komputer pribadi
m.desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll
Alat ukur :
a. Ohm-meter
b. Amper-meter
c.Voltmeter
d.Multimeter
e.Oskiloskop
f.Function generator
g.Digital Signal Analyzer
h.Spectrum meter
1. Voltmeter
Voltmeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik . Voltmeter
biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau
peralataan listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung
sumber tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus
dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan ujung sumber tegangan yang memiliki
potensial lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif
Voltmeter. biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti
baterai, elemen Volta, atau aki.
Cara menghubungkan/menggunakan Voltmeter adalah dipasang paralel dengan yang diukur.
Jika arusnya DC maka kutub positif dapat voltase positif dan kutub negatif
mendapatkan kutub voltase negatif. seperti gambar.
Cara
Membaca voltmeter(hampirsama dengan Ampermeter) dengan rumus sebagai berikut
NP=Nilai
Pengukuran
PJ=
Petunjuk Jarum (nilai yang dibaca jarum)
ST=
Sekala Tertinggi (nilai maksimum bila jarum full)
BU=Batas
Ukur yang digunakan
2. Multimeter
Multimeter
sering dignakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik . Selain itu alat ini
juga atau biasa disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter yang artinya suatu
alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan
satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk
mengukur besarnya tahanan listrik (W) dengan
satuan ohm.
Kegunaan
multimeter ini selain untuk mengukur besaran-besaran listrik juga sangat
berguna untuk mencari dan menemukan gangguan yang terjadi pada semua jenis
pesawat atau alat-alat elektronika.